Polemik mengenai utang PSSI menjadi buah bibir sepakbola Indonesia dalam dua hari ini. Perusahaan Belgia, Target Eleven resmi mengadukan masalah tersebut ke Pengadilan Arbritase Olahraga (CAS).
Merespon masalah utang Rp 671 Miliar tersebut, Sekjen PSSI, Yunus Nusi menjelaskan bahwa PSSI tak tahu menahu mengenai utang tersebut.
Menurutnya detail kerjasama Target Eleven itu terjadi antara Target Eleven dengan PT Liga Prima Indonesia Sportindo (LPIS) di zaman kepengurusan Djohar Arifin Husin.
Bahkan dalam Kongres yang dihadiri perwakilan FIFA, AFC, dan AFF tidak sedikitpun pembahasan mengenai utang piutang tersebut.
Meski begitu, PSSI akan tetap membantu menyelesaikan masalah ini dengan jalur kekeluargaan. Sayangnya Target Eleven ngotot memilih untuk menyelesaikan lewat pengadilan saja.
“Warisan utang ini tidak pernah disinggung apalagi dilaporkan pada saat Kongres yang dihadiri perwakilan FIFA, AFC, dan AFF.” ujar Yunus Nusi.
‘’PSSI berniat baik untuk menyelesaikan kasus ini. Namun, Target Eleven bersikeras untuk menyeret administrasi sekarang yang tidak tahu menahu mengenai perjanjian yang terjadi hampir satu dekade yang lalu. Sementara itu, pihak LPIS tidak pernah disinggung dan dilibatkan oleh oleh Target Eleven dalam kasus ini,” ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi.