Timnas Indonesia rasanya sangat beruntung memiliki pelatih yang sudah berkiprah di Piala Dunia seperti Shin Tae-yong.
Dengan pengalamannya yang segudang bahkan berhasil mengalahkan Jerman 2-0 saat melatih Timnas Korea Selatan membuat Shin Tae-yong memang layak disebut salah satu pelatih terbaik di Asia.
Sempat ditawari gaji dari klub China 3 kali lipat dari gajinya di Indonesia, namun Shin Tae-yong menolak dan memilih ke Indonesia yang membebaskannya mengatur Timnas Indonesia.
Alih-alih fokus kepada cara mendapatkan gelar, Shin Tae-yong fokus ke mengubah sistem Timnas Indonesia mulai dari makanan, kedisiplinan, tenaga dan lain-lainnya.
“Sebenarnya saya ke Indonesia untuk mengubah sistem sepak bolanya. Daripada terlalu menitikberatkan pada prestasi. Saya berpikir akarnya harus kuat, agar ke atasnya juga kuat,” ujar Shin Tae Yong.
“Tidak bisa hanya membebankan prestasi di kancah senior kepada pelatih. Sebelum saya masuk, Indonesia adalah tim dengan rata-rata pemain tertua di Asia Tenggara.”
“Tapi sekarang di tangan saya rata-ratanya 21,5 tahun. Tim seniornya rata-rata berumur 21,5 tahun. Saya benar-benar merekrut pemain-pemain muda,” ucap pelatih asal Korea Selatan itu.
Kedatangan Shinn Tae-yong melatih Timnas Indonesia memberikan dampak yang sangat besar, sebelum sang pelatih berkebangsaan Korea Selatan itu datang Timnas Indonesia berada di rank 175 FIFA.
Dalam waktu beberapa bulan Shin Tae-yong sudah membuat Timnas Indonesia naik ke rank 160 FIFA, tentu sebuah pencapaian yang sangat membanggakan.