Haruna Soemitro kini menjadi sorotan media sepak bola setelah pernyataannya mengenai Shin Tae-yong dikritik oleh masyarakat Indonesia.
“Shin Tae-yong tersinggung, seolah-olah kami ngerecoki dia,” ujar Haruna.
“Saya bilang, ini kritik untuk diskusi mencari jalan keluar bersama-sama. Bukan ngerecoki, tetapi berusaha mencari jalan untuk meraih prestasi,” tuturnya.
Akhirnya, rapat tak bisa dilanjutkan dan deadlock setelah waktu yang tersedia tak mencukupi. Shin Tae-yong pada hari itu harus segera ke bandara karena terbang ke Bali untuk memantau kompetisi Liga 1.
“Deadlock, karena dia harus kejar pesawat ke Bali, nanti akan dirapatkan kembali di Bali,” tutur Haruna.
Pernyataannya tersebut membuat Haruna Soemitro mendapatkan banyak kritikan pedas dari netizen.
Tidak hanya itu saja, dirinya juga di kritik saat menejelaskan pemikirannya mengenai match fixing.
“Saya berharap PSSI jangan hanya terbawa arus kepada soal pemberantasan match fixing,” jelas Haruna dalam podcast bersama JPNN.com yang diunggah Sabtu (15/1).
Dia mengatakan bahwa karakter dari match fixing harus diketahui terlebih dahulu.
Haruna berkaca pada kejadian di Jawa Timur yang mana ada fakta dan bukti dari match fixing, tetapi yang melakukan bukan football family.
“PSSI dan seluruh football family saat ini pahami dulu saja. Jangan gegabah berantas, tetapi tidak ada formulasi,” bebernya.
Netizen menginginkan segala tindakan match fixing langsung diberantas tanpa perlu memahami maksud dari sang dalang.